Oleh: Fanny Gunawan
Jumat 30 Desember 2011 dari
kesepakatan pertama berangkat jam 13.00 wib, tetapi apa boleh buat dari
keadaaan macet yang tidak dapat terhindarkan para peserta motekar goes
pamengpeuk. Akhirnya personil yang berjumlah 13
orang (9 pria, 4 wanita) bertolak jam 16.00 ke pamengpeuk menggunakan elf yang
penuh karna bercampur dengan penumpang lainnya, jalanan yang menghubungkan
bandung garut terasa lengah tanpa macet, masalah terjadi sebelum masuk nagrek
dari kebocoran ban yang tidak lama.
Sekitaran jam 18.00 wib kami pun
sampai di terminal garut dengan penyambutan alakadarnya oleh kang haris wadon
selaku tuan rumah kegiatan berjubah jas hitam layaknya seorang mafia dari kota
dodol ^_^ dilanjutkan ber-istirahat sejenak menghela nafas dan merebahkan
diri dengan tuhan (sholat) sembari menunggu Angkutan selanjutnya dari garut
kepamengpeuk.
Setelah berkeliling di terminal
bersama tuan rumah mencari angkutan selanjutnya, 19.00 akhirnya kami
memutuskan untuk mencarter angkutan kota (angkot) ke pamengpeuk yang memiliki sound
system ala disko-disko ibukota full bass menggelegar.hehehe (meski rada mahal
tapi lumayan worthy pelayanan nya nih angkot).
Perjalanan Garut - pamengpeuk cukup
melelahkan badan tapi tidak untuk semangat kami rasanya. lapar namun selama di
perjalanan kami isi dengan berbagi makanan satu sama lain untuk sekedar mengisi
kekosongan sesaat. melewati gunung gelap yang benar-benar gelap hingga sempat
ada masalah pada motor pengawal kami ke pamengpeuk. jam 22.00 wib sampailah di
rumah kang haris wadon dimana telah tersedia makanan pembuka pantai
laut selatan Pameungpeuk by Ibunda tercinta haris wadon.
Jujur, meski badan pegel-pegel tapi semangat akan kebersamaan itu
bener2x ada, membangkitkan diri untuk bercanda bersama, bermain kartu, dan
menikmati malam Pameungpeuk di lantai 2 rumah kang wadon. Jam 2 dini
hari sabtu 31 Desember 2011 kami pun bergegas merebahkan diri menuju kelelapan.
Ke esokan harinya, suara riuh rekan
yang lain telah membangunkan kelelapan yang lain pada pukul 07.00 wib!
meski demikian memang telah waktunya kami beraktifitas kembali, menyikat gigi
atau sekedar berseka agar tampil segar menanti malam tahun baru di pamengpeuk.
antrian pun berjalan dimana hidangan pagi telah tersiapkan oleh ibunda wadon
tercinta.
Pagi itu pun setelah selesai berseka
dan membersihkan diri, kami melanjutkan makan bersama "suatu kenikmatan
akan kesederhanaan dari kebersamaan kelompok kecil motekar" di iringi
lagu-lagu alm darso the legend. sungguh-sunggu moment yang tidak dapat
terlupakan. selesai menyantap makan bersama, rekan-rekan pun melanjutkan
dengan bersenda gurau, melanjutkan bermain kartu dan menikmati lantai 2
rumah kang haris wadon.
Tibalah Pukul 12.00 adzan Dzuhur
berkumandang dengan segera rekan-rekan menyambutnya, di lanjutkan melakukan
bincang-bincang diantara kelompok kecil motekar.
Dimana topik bincang-bincang yang
saya angkat ialah tenggelam atau bersinar ??!
hingga melahirkan Komitmen
Pameungpeuk :
Fanny
Gunawan
Reza
Ramdan Rivai
Windi
Fajar Yasin
Haris
Achmad Wadon
Rusman
nurhakim
Geni
Gurnisa
Taufik
Rahayu
Dela
Sudiastuti
Eka
Yuli Agisah
Lira
W
Hario
Dik-dik
Ali Akbar
kudo
Ginanjar
Kurnia H
Asep
Ke - 15 rekan-rekan sepakat akan
komitmen membuat motekar tetap bersinar, meski kita harus tetap menghargai
kelaphaan rekan-rekan lain !!!kami masih percaya meski waktu dan tempat telah
memisahkan kami namun perasaan dan kesamaan VISI MISI akan semangat para
motekar tetap sama. saya tekankan dan menyakini kembali bahwa mereka yang tidak
datang bukan karena alasan pribadi semata, tetapi mungkin karna banyak hal yang
tidak dapat mereka tinggalkan dan saya pun tetap menghargai keputusan
rekan-rekan lain yang tidak dapat hadir pada kesempatan motekar goes pamengpeuk
lalu. dan terpenting ialah bahwa rekan-rekan motekar bukan orang biasa di
tengah kelompok dan organisasinya, tapi seorang yang special !!!
Sedikit berkaca kebelakang : Jika
kembali ke masa perjuangan, INDONESIA tidak dibangun oleh oleh orang-orang
pintar tapi oleh para pejuang yang memiliki kepedulian dan semangat akan
kemerdekaaan. merefleksi pada keadaan kekiniaan cukup membuat kita sadar akan
eksistensi orang pintar tidak membawa perubahan malah mengkonstruksi pembodohan
di tengah masyarakat kita dan menggunakan kepintaran berenang dalam
ke-egoisan nya semata dalam menumpuk harta dan tahta. klo saya sebut "Irony
of Society"
Kembali kepada makna pelatihan
kepemimpinan, Seorang pemimpin yang baik ialah mereka yang peduli dengan
sekitar "bukan pribadinya" (asumsi ini dibangun bukan tanpa referensi
coba refleksi kembali masa kepemimpinan rasullulah, Khulafaur Rasyidin).
#mungkin kedepan akan diadakan
seminar-seminar di dalam motekar untuk terus belajar meretas makna
kepemimpinan, namun kita harus merapakan barisan menjadi suatu kesatuan.
Setelah brainstroming diantara
rekan-rekan akan motekar ===> kegiatan pamengpeuk dilanjutkan dengan makan
Siang, masih dengan menu special buatan ibunda wadon tercinta. ayam, ikan
+lalab dan yang special dan masih terkenang ialah sambel Versus peteuy
^__^.
sore itu keadaan jalan masih tampak
lenggang dan kamipun pergi ke daerah sayang heulang sesuai dengan waktu yang
telah di rencanakan. daerah sayang heulang merupakan pantai eksotis penuh
dengan karang dimana kita dapat melihat ikan-ikan kecil berenang-renang,
bermain satu sama lain yang sangat-sangat menggoda mata kita untuk melihatnya.
sore itu pun kami isi dengan bermain bola dan menikmati tenggelamnya mentari.
Perlengkapan dan perbekalan telah
hadir mengisi malam-malam terakhir tahun 2011 dimana semuanya telah kami
persiapkan sebelumnya : termasuk ikan+ayam yang akan kami bakar di malam
terakhir 2011.
Sesaat menanti pergantian tahun,
malam itu kami isi dengan bermain, bercanda tawa ===> bikin film (yang ga
tau saya juga belum nonton hasilnya ^__^), dan membakar ikan dan ayam yang
telah kami persiapkan sebelumnya. keceriaan yang takan pernah terlupa. namun
tanda-tanda alam telah mulai berubah, bintang-bintang tidak menunjukan sinarnya
kembali, pertanda hujan akan turun dan bersegeralah kami membangun
terpal-terpal yang telah di siapkan menjadi sebuah tenda.
hujan pun turun membasahi bumi
pamengpeuk di iringi letusan mercon yang menghiasi awan-awan tanpa bintang.
sang koki pun memulai untuk mengajukan makan malam di akhir 2011 jam 23.00
==> se-ekor ayam jantan, ikan hiu, ikan no name se berat 4kg , salmon, dan
cumi-cumi pun menjadi penghibur selanjutnya menanti 2012 di temani gemerincik
air hujan yang membasahi terpal kami ^__^ di tengah keadaan yang seadaanya kami
pun tetap melakukan kegiatan meski nyamuk-nyamuk nakal terus menggoda ....
makan malam akhirnya usai sebelum 2012, hujan gemerincik dan nyamuk-nyamuk
nakal tetap menemani malam itu menjadi bagian kami di akhir 2011.
mercon-mercon dari berbagai arah
terus meluncur layaknya roket menghiasi pemandangan malam itu, hingga sontak
gemuruh berbagai arah muncul menandakan 2012 telah dimulai sebagai awal tahun
yang baru, kami pun tenggelam dalam euforia tersebut meski hujan dan nyamuk
makin tidak bersahabat dengan beberapa rekan kami !!!
Seusai pergantian tahun kami pun
beralih tempat dari pinggir pantai yang menjadi tidak bersahabat ke Gor pantai
sayang heulang, berharap dapat merebahkan diri dan berlindung dari hujan dan
nyamuk-nyamuk nakal.
tiba-tiba saya pun terbangun ke
esokan harinya, seakan tidak sadarkan diri setelah merabahkan diri di samak
yang kami sewa dari warung sebelah, meski dalam keterbatasaan yang keadaan yang
tidak bersahabat saya masih tetap salut akan kebersamaan rekan-rekan dalam satu
lingkaran.
Pagi 01-01-2012 kami melanjuti
perjalanan menyusuri pantai indah sayang heulang menuju pantai santolo (sebuah
pulau yang terpisah dari pulau jawa), berfoto untuk mengabadikan moment indah
ini diantara karang-karang pantai, melihat ikan kecil malu-malu, ber-istirahat
di saung menyatap mangga yang telah di bawakan saudara kami asep. menyebrangi
laut menggunakan perahu dengan ongkos @2ribu rupiah per-orang. hingga akhirnya
pagi itu kelelahan kami tumpahkan di pantai cekelet (klo ga salah) menikmati
pantai yang cukup ramai pengunjung, berenang, beradu pasir, dan menengelamkan
rekan-rekan ke laut ^___^ hingga ada kejadian yang mungkin akan selalu
terkenan dalam benak saya hehehehehehehehe.
Waktu menunjukan pukul 10.00,
kamipun harus bersegera merapat ke rumah kang wadon untuk mempersiapakan
perjalanan pulang meki jalanan pantai yang penuh sesak dengan pengujung, mobil
serta motor-motor yang hadir pada minggu lalu. kami pun menaiki angkot yang
menghantarkan kami kerumah kang wadon "tampak ibunda wadon tampak cemas
dan menginstruksikan untuk segera berseka dan membersihkan diri dari pasir dan
asin nya air laut". ditengah-tengah harum hidangan yang telah di siapkan,
kamipun bergegas dengan segera !!!
Tampak rekan-rekan yang setelah
mandi, berkumpul menanti rekan lainnya. siang itu mungkin akan jadi hari
terakhir kami menginjakan kaki di bumi pamengpeuk, menyantap makanan nikmat
yang klo di cari di bandung, mungkin ga ada RESTORAN yang mampu menandingi
kenikmatan lalu hidangan ibunda harris wadon" dimana didalamnya 100% from
love, and sincerity ===> kesederhanaan, kealamian, keceriaan,kebersamaan
masih tetap di iringi lagu alm. Darso the Legend.
Waaaaaaaaah jadi pengen ke
pamengpeuk lagi " pengen bakar2x ikan lagi ...
Cerita kemudian berlanjut di
persimpangan jalan menanti angkutan yang membawa kami ke bandung. meski penuh
sesak kami pun mencoba menikmati dan menyamakan rekan kami senyaman mungkin di
tengah keadaan yang penuh penumpang.
Begitu lah, sedikit cerita
"motekar goes pamengpeuk 2011" ... maaf apabila terdapat kata yang
kurang berkenan atau terdapat kesalahan dalam pengejaan ...
Untuk laporan keuangan selama
kegiatan dapat di download di
http://www.ziddu.com/download/18064788/LAPORANARUSKASKEGIATAN.doc.html
"INDONESIA tidak dibangun oleh oleh orang-orang pintar tapi oleh para pejuang yang memiliki kepedulian dan semangat akan kemerdekaaan."
BalasHapusleres pisan kang...