Sabtu, 07 Januari 2012

Review Pameungpeuk


Oleh: Fanny Gunawan




Jumat 30 Desember 2011 dari kesepakatan pertama berangkat jam 13.00 wib,  tetapi apa boleh buat dari keadaaan macet yang tidak dapat terhindarkan para peserta motekar goes pamengpeuk. Akhirnya personil yang berjumlah 13 orang (9 pria, 4 wanita) bertolak jam 16.00 ke pamengpeuk menggunakan elf yang penuh karna bercampur dengan penumpang lainnya, jalanan yang menghubungkan bandung garut terasa lengah tanpa macet, masalah terjadi sebelum masuk nagrek dari kebocoran ban yang tidak lama.

Sekitaran jam 18.00 wib kami pun sampai di terminal garut dengan penyambutan alakadarnya oleh kang haris wadon selaku tuan rumah kegiatan berjubah jas hitam layaknya seorang mafia dari kota dodol ^_^  dilanjutkan ber-istirahat sejenak menghela nafas dan merebahkan diri dengan tuhan (sholat) sembari menunggu Angkutan selanjutnya dari garut kepamengpeuk.

Setelah berkeliling di terminal bersama tuan rumah mencari angkutan selanjutnya, 19.00  akhirnya kami memutuskan untuk mencarter angkutan kota (angkot) ke pamengpeuk yang memiliki sound system ala disko-disko ibukota full bass menggelegar.hehehe (meski rada mahal tapi lumayan worthy pelayanan nya nih angkot).

Perjalanan Garut - pamengpeuk cukup melelahkan badan tapi tidak untuk semangat kami rasanya. lapar namun selama di perjalanan kami isi dengan berbagi makanan satu sama lain untuk sekedar mengisi kekosongan sesaat. melewati gunung gelap yang benar-benar gelap hingga sempat ada masalah pada motor pengawal kami ke pamengpeuk. jam 22.00 wib sampailah di rumah kang haris wadon dimana telah tersedia makanan pembuka pantai laut selatan Pameungpeuk by Ibunda tercinta haris wadon. 

Jujur, meski badan pegel-pegel tapi semangat akan kebersamaan itu bener2x ada, membangkitkan diri untuk bercanda bersama, bermain kartu, dan menikmati malam Pameungpeuk di lantai 2 rumah kang wadon. Jam 2 dini hari sabtu 31 Desember 2011 kami pun bergegas merebahkan diri menuju kelelapan.

Ke esokan harinya, suara riuh rekan yang lain telah membangunkan kelelapan yang lain pada pukul 07.00 wib! meski demikian memang telah waktunya kami beraktifitas kembali, menyikat gigi atau sekedar berseka agar tampil segar menanti malam tahun baru di pamengpeuk. antrian pun berjalan dimana hidangan pagi telah tersiapkan oleh ibunda wadon tercinta.

Pagi itu pun setelah selesai berseka dan membersihkan diri, kami melanjutkan makan bersama "suatu kenikmatan akan kesederhanaan dari kebersamaan kelompok kecil motekar" di iringi lagu-lagu alm darso the legend. sungguh-sunggu moment yang tidak dapat terlupakan. selesai menyantap makan bersama, rekan-rekan pun melanjutkan dengan  bersenda gurau, melanjutkan bermain kartu dan menikmati lantai 2 rumah kang haris wadon.

Tibalah Pukul 12.00 adzan Dzuhur berkumandang dengan segera rekan-rekan menyambutnya, di lanjutkan melakukan bincang-bincang diantara kelompok kecil motekar.

Dimana topik bincang-bincang yang saya angkat ialah tenggelam atau bersinar ??!
hingga melahirkan Komitmen Pameungpeuk :

Fanny Gunawan
Reza Ramdan Rivai
Windi Fajar Yasin
Haris Achmad Wadon
Rusman nurhakim
Geni Gurnisa
Taufik Rahayu
Dela Sudiastuti
Eka Yuli Agisah
Lira W
Hario
Dik-dik Ali Akbar
kudo
Ginanjar Kurnia H
Asep

Ke - 15 rekan-rekan sepakat akan komitmen membuat motekar tetap bersinar, meski kita harus tetap menghargai kelaphaan rekan-rekan lain !!!kami masih percaya meski waktu dan tempat telah memisahkan kami namun perasaan dan kesamaan VISI MISI akan semangat para motekar tetap sama. saya tekankan dan menyakini kembali bahwa mereka yang tidak datang bukan karena alasan pribadi semata, tetapi mungkin karna banyak hal yang tidak dapat mereka tinggalkan dan saya pun tetap menghargai keputusan rekan-rekan lain yang tidak dapat hadir pada kesempatan motekar goes pamengpeuk lalu. dan terpenting ialah bahwa rekan-rekan motekar bukan orang biasa di tengah kelompok dan organisasinya, tapi seorang yang special !!!

Sedikit berkaca kebelakang : Jika kembali ke masa perjuangan, INDONESIA tidak dibangun oleh oleh orang-orang pintar tapi oleh para pejuang yang memiliki kepedulian dan semangat akan kemerdekaaan. merefleksi pada keadaan kekiniaan cukup membuat kita sadar akan eksistensi orang pintar tidak membawa perubahan malah mengkonstruksi pembodohan di tengah masyarakat kita dan  menggunakan kepintaran berenang dalam ke-egoisan nya semata dalam menumpuk harta dan tahta. klo saya sebut "Irony of Society"

Kembali kepada makna pelatihan kepemimpinan, Seorang pemimpin yang baik ialah mereka yang peduli dengan sekitar "bukan pribadinya" (asumsi ini dibangun bukan tanpa referensi coba refleksi kembali masa kepemimpinan rasullulah, Khulafaur Rasyidin).

#mungkin kedepan akan diadakan seminar-seminar di dalam motekar untuk terus belajar meretas makna kepemimpinan, namun kita harus merapakan barisan menjadi suatu kesatuan.

Setelah brainstroming diantara rekan-rekan akan motekar ===> kegiatan pamengpeuk dilanjutkan dengan makan Siang, masih dengan menu special buatan ibunda wadon tercinta. ayam, ikan +lalab dan yang special dan masih terkenang ialah sambel Versus peteuy ^__^. 
sore itu keadaan jalan masih tampak lenggang dan kamipun pergi ke daerah sayang heulang sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan. daerah sayang heulang merupakan pantai eksotis penuh dengan karang dimana kita dapat melihat ikan-ikan kecil berenang-renang, bermain satu sama lain yang sangat-sangat menggoda mata kita untuk melihatnya. sore itu pun kami isi dengan bermain bola dan menikmati tenggelamnya mentari.

Perlengkapan dan perbekalan telah hadir mengisi malam-malam terakhir tahun 2011 dimana semuanya telah kami persiapkan sebelumnya : termasuk ikan+ayam yang akan kami bakar di malam terakhir 2011.
Sesaat menanti pergantian tahun, malam itu kami isi dengan bermain, bercanda tawa ===> bikin film (yang ga tau saya juga belum nonton hasilnya ^__^), dan membakar ikan dan ayam yang telah kami persiapkan sebelumnya. keceriaan yang takan pernah terlupa. namun tanda-tanda alam telah mulai berubah, bintang-bintang tidak menunjukan sinarnya kembali, pertanda hujan akan turun dan bersegeralah kami membangun terpal-terpal yang telah di siapkan menjadi sebuah tenda.
hujan pun turun membasahi bumi pamengpeuk di iringi letusan mercon yang menghiasi awan-awan tanpa bintang. sang koki pun memulai untuk mengajukan makan malam di akhir 2011 jam 23.00 ==> se-ekor ayam jantan, ikan hiu, ikan no name se berat 4kg , salmon, dan cumi-cumi pun menjadi penghibur selanjutnya menanti 2012 di temani gemerincik air hujan yang membasahi terpal kami ^__^ di tengah keadaan yang seadaanya kami pun tetap melakukan kegiatan meski nyamuk-nyamuk nakal terus menggoda .... makan malam akhirnya usai sebelum 2012, hujan gemerincik dan nyamuk-nyamuk nakal tetap menemani malam itu menjadi bagian kami di akhir 2011.
mercon-mercon dari berbagai arah terus meluncur layaknya roket menghiasi pemandangan malam itu, hingga sontak gemuruh berbagai arah muncul menandakan 2012 telah dimulai sebagai awal tahun yang baru, kami pun tenggelam dalam euforia tersebut meski hujan dan nyamuk makin tidak bersahabat dengan beberapa rekan kami !!!

Seusai pergantian tahun kami pun beralih tempat dari pinggir pantai yang menjadi tidak bersahabat ke Gor pantai sayang heulang, berharap dapat merebahkan diri dan berlindung dari hujan dan nyamuk-nyamuk nakal.
tiba-tiba saya pun terbangun ke esokan harinya, seakan tidak sadarkan diri setelah merabahkan diri di samak yang kami sewa dari warung sebelah, meski dalam keterbatasaan yang keadaan yang tidak bersahabat saya masih tetap salut akan kebersamaan rekan-rekan dalam satu lingkaran.

Pagi 01-01-2012 kami melanjuti perjalanan menyusuri pantai indah sayang heulang menuju pantai santolo (sebuah pulau yang terpisah dari pulau jawa), berfoto untuk mengabadikan moment indah ini diantara karang-karang pantai, melihat ikan kecil malu-malu, ber-istirahat di saung menyatap mangga yang telah di bawakan saudara kami asep. menyebrangi laut menggunakan perahu dengan ongkos @2ribu rupiah per-orang. hingga akhirnya pagi itu kelelahan kami tumpahkan di pantai cekelet (klo ga salah) menikmati pantai yang cukup ramai pengunjung, berenang, beradu pasir, dan menengelamkan rekan-rekan ke laut ^___^  hingga ada kejadian yang mungkin akan selalu terkenan dalam benak saya hehehehehehehehe.

Waktu menunjukan pukul 10.00, kamipun harus bersegera merapat ke rumah kang wadon untuk mempersiapakan perjalanan pulang meki jalanan pantai yang penuh sesak dengan pengujung, mobil serta motor-motor yang hadir pada minggu lalu. kami pun menaiki angkot yang menghantarkan kami kerumah kang wadon "tampak ibunda wadon tampak cemas dan menginstruksikan untuk segera berseka dan membersihkan diri dari pasir dan asin nya air laut". ditengah-tengah harum hidangan yang telah di siapkan, kamipun bergegas dengan segera !!!

Tampak rekan-rekan yang setelah mandi, berkumpul menanti rekan lainnya. siang itu mungkin akan jadi hari terakhir kami menginjakan kaki di bumi pamengpeuk, menyantap makanan nikmat yang klo di cari di bandung, mungkin ga ada RESTORAN yang mampu menandingi kenikmatan lalu hidangan ibunda harris wadon" dimana didalamnya 100% from love, and sincerity ===>  kesederhanaan, kealamian, keceriaan,kebersamaan masih tetap di iringi lagu alm. Darso the Legend.
Waaaaaaaaah jadi pengen ke pamengpeuk lagi " pengen bakar2x ikan lagi ...
Cerita kemudian berlanjut di persimpangan jalan menanti angkutan yang membawa kami ke bandung. meski penuh sesak kami pun mencoba menikmati dan menyamakan rekan kami senyaman mungkin di tengah keadaan yang penuh penumpang.

Begitu lah, sedikit cerita "motekar goes pamengpeuk 2011" ... maaf apabila terdapat kata yang kurang berkenan atau terdapat kesalahan dalam pengejaan ...

Untuk laporan keuangan selama kegiatan dapat di download di
http://www.ziddu.com/download/18064788/LAPORANARUSKASKEGIATAN.doc.html

1 komentar:

  1. "INDONESIA tidak dibangun oleh oleh orang-orang pintar tapi oleh para pejuang yang memiliki kepedulian dan semangat akan kemerdekaaan."

    leres pisan kang...

    BalasHapus